Kamis, 02 Agustus 2018

Sensor Super Tipis untuk Memantau Suhu saat Pendistribusian Daging dan Ikan

Written by  Kuati Septiani



Masalah yang sering dirasakan oleh distributor daging dan ikan adalah rentannya terhadap pembusukan saat proses pengiriman. Saat pengiriman ke luar daerah, para distributor sering kali membekukan daging atau ikannya pada suhu tertentu untuk menjaga produknya tetap segar. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi kemungkinan buruk, yaitu kerugian yang disebabkan dari produk yang tidak terjual.
Peneliti dari Swiss terdorong untuk melakukan sebuah riset berbentuk sensor, serta mengembangkan sensor tersebut untuk memastikan suhu dingin saat proses pengiriman daging dan ikan.
Dilaporkan dari Ubergizmo, bahwa para peneliti tersebut berhasil membuat sensor super tipis untuk memantau suhu makanan. Daging dan ikan yang ditanami sensor tersebut diketahui aman apabila dikonsumsi oleh manusia. Meskipun sensor tersebut tertelan dan masuk kedalam lambung tidak akan berpengaruh terhadap pencernaan serta tidak menimbulkan gejala buruk pada tubuh.
Sensor pemantau suhu yang super tipis itu diketahui memiliki ukuran 16 mikrometer, dimana jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan sehelai rambut manusia. Sementara bahan yang digunakan untuk membuat sensor tersebut, yaitu polimer yang dibuat dengan tepung jagung dan kentang serta bahan-bahan campuran lainnya, seperti magnesium, nitride dan silikon dioksida. Bahan-bahan tersebut dilarutkan ke dalam air, untuk kemudian dilakukan proses-proses selanjutnya.

Giovanni Salvatore, pemimpin tim penelitian tersebut berkata “Dalam persiapan untuk transportasi ke Eropa, ikan dari Jepang bisa dilengkapi dengan sensor suhu kecil, dimana memungkinkan mereka untuk dapat terus terpantau guna memastikan ikan-ikan telah tersimpan pada suhu yang cukup dingin”. Sensor ini akan bekerja jika kita dihubungkan dengan kabel listrik, kabel tersebut sebagai media penghubung sensor pada baterai berukuran mikro, mikroprosesor dan pemancar.

Jadi, untuk saat ini para peneliti masih terus mencari cara, agar sensor bisa memperoleh daya dan tranmisi data secara Wireless. Disisi lain, sensor ini belum bisa digunakan secara publik dalam waktu dekat, dikarenakan biaya yang diperlukan cukup mahal.

-Semoga Bermanfaat-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar