Selasa, 11 Juli 2017

Tren Teknologi Internet of Things (IoT)

Written by  Kuati Septiani


Pernahkah kita mendengar istilah IoT? Mungkin kita pernah mendengarnya dari teman-teman atau dosen kita sebelumnya.

IoT itu kepanjangan dari Internet of Things, yakni sebuah konsep dimana suatu objek memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.

Dengan teknologi tersebut, setiap barang yang kita miliki nantinya bisa terhubung dengan internet, sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan smartphone atau bahkan dengan hanya menggunakan perintah suara. Pada tahun 2017 ini, diperkirakan akan ada 1,5 miliar perangkat baru yang terhubung dengan internet. Jumlah tersebut bahkan disebut-sebut akan meningkat hingga mencapai dua puluh miliar perangkat di tahun 2020.

Di Indonesia sendiri, telah ada beberapa perusahaan yang mencoba masuk ke bisnis IoT, seperti Dattabot dan Dycode. Selain itu, pemerintah kota seperti Jakarta dan Bandung pun turut serta mengembangkan teknologi IoT, yang mana mereka fokus kepadapemberian dukungan mengenai penerapan konsep Smart City.
Sebenarnya kehadiran teknologi IoT sudah diprediksi sejak beberapa tahun lalu. Namun, mengapa sampai saat ini perkembangan teknologi tersebut belum mencapai puncaknya?

Salah satu yang menjadi alasan adalah kehadiran teknologi pendukung belum memadai. Selain itu, beberapa perusahaan masih belum menghadirkan solusi terintegrasi dan masih melakukannya secara terpisah.

Namun, tidak sedikit pula yang merasa gelisah dengan kehadiran teknologi IoT ini, salah satunya adalah seorang pembaca dari suatu blog, kemudian beliau menuliskan kegelisahannya tersebut dikolom komentar seperti berikut, “Hal yang saya takutkan adalah jika teknologi IoT ini dimanfaatkan oleh korporat besar untuk melihat privasi dan mengendalikan kebiasaan kita mengingat semua perangkat terhubung dengan internet, dan kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan bisnis mereka.”

Pembaca lain bernama Agus Afif Riyadi, pun turut serta membalas komentar tersebut diatas, “Pertanyaan yang sama terlintas di benak saya. Menurut pendapat saya, hal tersebut bisa saja terjadi. Untuk itu diperlukan regulasi ataupun T&C yang jelas mengenai kebijakan privasi pengguna dari produsen IoT untuk barang-barang yang mereka ciptakan. IoT harus dipandang bukan hanya sebagai ‘barang-barang canggih dari masa depan, tapi juga perlu dipandang sebagai industri yang perlu diberi aturan-aturan tertentu untuk melindungi konsumen.”

Jelas terlihat, bahwasanya kemajuan teknologi yang semakin pesat ini tidak hanya mengundang apresiasi masyarakat, namun tidak sedikit pula yang melihatnya dari segi akibat yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi ini. Untuk itu, manfaatkan dengan sebijak mungkin teknologi yang telah ada dan berkembang saat ini.

Hamilul Qur’an Penghafal Quran Kampus NF

Written by  Kuati Septian




Pada tahun 2025 mendatang, STT Terpadu Nurul Fikri atau STT NF bercita-cita ingin menjadikannya, kampus yang unggul di Indonesia, berbudaya inovasi, berjiwa technopreneur serta berkarakter religius.
Pencapaian visi tersebut tidak serta merta terlaksana tanpa adanya dukungan dari kampus, serta tersedianya wadah bagi mahasiswa untuk mengaspirasikan ide dan mengapresiasikan kreatifitas mereka. Terlihat dari beberapa tahun terakhir ini, banyak prestasi diraih oleh mahasiswa, baik dari segi akademis maupun non-akademis. Artinya, kampus dengan sangat baik memfasilitasi dan memberikan dukungan penuh kepada mahasiswanya untuk terus meraih prestasi sesuai minat mereka.

Organisasi serta IT Club yang ada di STT NF ini, merupakan salah satu cara mahasiswa untuk menyuarakan ide-ide yang nantinya akan terealisasi dalam berbagai event kampus, mahasiswa juga dapat mengkaji hal-hal bermanfaat yang tidak diajarkan dalam mata kuliah, serta memberi ruang kepada mahasiswa untuk dapat mengasah skill melalui club-club IT tersebut.
Tahun 2017 ini, telah lahir sebuah komunitas baru, yang mana berbeda dari club-club IT sebelumnya, dikarenakan komunitas tersebut tidak mempelajari tentang teknologi, melainkan mewadahi mahasiswa untuk berkesempatan menjadi penghafal Al-Qur’an. Komunitas ini pertama kali digagas pada tanggal 22 Oktober 2016 lalu, namun baru dapat terealisasi pada tahun ini. Diantara penggagasnya merupakan seorang hafidz qur’an, yakni Nendi Ilham Munanda Tampubolon (TI 2016), Fahmi Muhammad Husaini (TI 2016), serta Abdul Aziz Anwar (SI 2016). Komunitas yang diberi nama “Hamilul Qur’an” itu, telah launching pada Sabtu, 11 Februari 2017 bersamaan dengan kuliah umum yang diadakan di auditorium STT NF lalu.




Adapun Visi Hamilul Qur’an ialah terwujudnya mahasiswa STT Terpadu Nurul Fikri sebagai ahlul qur’an. Sedangkan Misi Hamilul Qur’an, diantaranya :
  1. Menjadikan ayat Al-Qur’an sebagai bacaan sehari-hari
  2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an
  3. Menjaga semangat mahasiswa dalam menghafal Al-Qur’an
Hamilul Qur’an memiliki program harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Diantara program harian ada kegiatan Tahsin serta Tahfidz. Tahsin sendiri memiliki mentor yang kualitas bacaannya bagus, dimana mentor tersebut diambil dari mahasiswa STT NF yang tergabung dalam Komunitas Hamilul Qur’an ini. Sedangkan sistem pada tahsin akan dilakukan hal-hal seperti berikut ini :
  1. Membaca Al-Qur’an minimal 2 halaman perhari secara individu
  2. Melanjutkan bacaan Al-Qur’an harian di depan mentor sebanyak ½ halaman
  3. Melakukan tahsin kepada mentor minimal 3x seminggu
  4. Mutobaah per-orang
Adapun sitem pada tahfidz, diantaranya sebagai berikut :
  1. 1 huffadz untuk 1 teman merojaah
  2. Merojaah minimal ½ halaman perhari
  3. Teknis setoran merojaah :
    Senin s/d kamis, ½ halaman
    Jumat, menyetorkan setoran pada senin s/d kamis sebelumnya
    Iqob bagi yang tidak menyetorkan hafalan, yaitu menambah 2 baris pada point ke-5
  1. Pasangan disesuaikan dengan kualitas bacaan dan kuantitas hafalan
  2. Menyetorkan hafalan baru minimal 1 baris perhari*
  3. 2 Mutobaah**
Keterangan :
* Akan ditambah menyesuaikan pribadi
** 1 Mutobaah untuk ketua divisi dan 1 untuk pasangan tahfidz
Selain program harian, ada juga program EMOT (Evaluasi, Motivasi, belajar Tajwid), yang mana akan dilakukan setiap pekan secara bergantian agar mahasiswa tidak bosan. Dan supaya tidak terasa monoton, Hamilul Qur’an ini akan diselingi dengan nobar, serta merojaah on Rest Area. Bahkan Hamilul Qur’an juga memiliki program talkshow, yang mana di dalam event tersebut, mahasiswa akan diberikan motivasi menghafal Al-Qur’an. Namun, karena baru akan berlangsung, tidak menuntup kemungkinan jika sistem tersebut akan mengalami perubahan, seperti penambahan ataupun perbaikan pada sistem yang telah dibuat ini.          

Dalam pelaksanaannya, Hamilul Qur’an telah mimiliki struktur kepengurusan, yang ditugaskan kepada mahasiswa STT NF itu sendiri, yakni sebagai berikut :
  1. Ketua : Nendi Ilham Munanda Tampubolon (TI 2016)
  2. Wakil Ketua 1 : Abdul Aziz Anwar (SI 2016)
  3. Wakil Ketua 2 : Rizka Amalia Apriliani (SI 2016)
  4. Sekretaris : Chairin Nashrillah (SI 2016)
  5. Bendahara : Fahmi Muhammad Husaini (TI 2016)           
Dengan adanya Komunitas “Hamilul Qur’an” diharapkan dapat memberi kemudahan kepada mahasiswa dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, dengan tercapainya visi dan misi Hamilul Qur’an tersebut, maka salah satu misi STT NF, yang mana ingin menjadikan kampusnya berjiwa religius pun otomatis akan tercapai juga.

Lihat video Hamilul Qur’an di link berikut ini  https://youtu.be/LPa8cWXP9tc