Senin, 08 Mei 2017

Wujud Asli Penampakan Sinyal WiFi

Written by  Kuati Septiani








Selama ini kita sering menggunakan WiFi untuk berselancar di internet. Mulai dari browsing untuk hal-hal yang ingin kita ketahui, mendownload lagu dan video, hingga aktif di media sosial.

Namun pernahkah kita berfikir atau sedikitnya terlintas dipikiran mengenai wujud dari WiFi itu sendiri seperti apa. Dimana dengan adanya sinyal WiFi itulah, kita terbantu dalam menyelesaikan banyak hal yang membutuhkan koneksi internet yang lebih cepat. Selain itu, dengan adanya sinyal WiFi juga menghemat kuota internet yang tentunya sangat menguntungkan bagi kita.

Adapun pengertian dari WiFi itu sendiri merupakan jaringan nirkabel yang paling populer untuk penggunaan internet, yang mana terhubung antara satu perangkat dengan perangkat lain dimana saja selama masih dalam jangkauan sinyal. Ketika ada suatu hotspot, kita hanya perlu menyambungkan ponsel atau komputer dengan hotspot tersebut. Setelah terhubung barulah proses transfer data bisa dimulai dan disanalah gelombang sinyal WiFi bekerja dengan semestinya.

Sebuah penelitian bernama Touch Research Project yang dilakukan oleh sekelompok orang dari Universitas Newcastle, telah berhasil mengabadikan sinyal WiFi saat mereka tengah bekerja. Yang mana mereka menyebutnya dengan Lightpainting WiFi.

Penampakan ketika sinyal WiFi hanya terhubung saja
Ketika seseorang menggunakan smartphone yang terhubung WiFi
Kuat lemahnya sinyal WiFi dapat dilihat dari warnanya. Semakin merah menunjukan sinyal yang kuat, sementara kondisi sinyal berwarna biru mengindikasikan gelombang yang lemah.
Bahkan mantan peneliti Astrobiologis NASA, Nickolay Lamm dan M. Browning Vogel melakukan penelitian terhadap pergerakan gelombang radio dan gelombang mikro. Dan dari penelitiannya itu, didapatlah penampakan indah dari gelombang WiFi, yang terlihat seperti pada gambar-gambar berikut :
Sinyal WiFi akan menyeruak apabila ada benda yang menghalanginya
Penampakan gelombang WiFi yang diteliti oleh Lamm dan Vogel di sekitaran gedung parlemen Amerika Serikat, di Washington.

Lamm dan Vogel pun mengubah citra menjadi lebih menarik dengan menggunakan warna yang mencolok. Alhasil, gelombang Wi-Fi yang dicitrakan oleh Lamm dan Vogel pun nampak seperti pelangi sehabis hujan.

  
 Wifi seperti pelangi seteleh hujan

Indonesia Android Kejar Batch 2 ‘Women Study Group’

Written by  Kuati Septiani








Google kembali mengadakan program Indonesia Android Kejar (IAK) untuk batch yang kedua. Antusiasme masyarakat Indonesia dari kalangan pelajar, umum, dan mahasiswa khususnya, sangat layak untuk diberi apresiasi. Bagamana tidak, dari program IAK batch pertama hingga saat ini memasuki program IAK batch kedua, peserta yang ikut serta telah mencapai puluhan ribu orang. Untuk menyukseskan program ini, Google juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendaftar sebagai fasilitator.

Sebagian dari kita, mungkin ada yang berfikir bahwa hanya kaum adam yang bisa menjadi fasilitator dari program yang diadakan oleh Google ini. Mereka beranggapan demikian karena laki-laki dipandang lebih ahli dalam hal pemrograman, sehingga kecil kemungkinan bagi kaum perempuan untuk mampu menjadi fasilitator.

Namun, anggapan ini dapat terbantahkan dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Karena memang bukan hanya laki-laki yang mampu menjadi fasilitator, melainkan perempuan yang memiliki skill dan telah lolos seleksipun bisa menjadi fasilitator.

Diantara lima kota besar di Indonesia, yang mana IAK diadakan didalamnya, tidak sedikit perempuan yang menjadi fasilitator dan ikut berkontribusi untuk menyukseskan program IAK di batch kedua ini.
Mereka melibatkan dirinya pada program ini bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan penghargaan berupa sertifikat setelah berakhirnya program ini.

Melainkan dengan menjadi fasilitator, akan mengingatkan kembali pada pembelajaran di level sebelumnya. Yang mana sebelumnya mereka telah mengikuti IAK pada batch pertama sebagai peserta di kelas beginner, intermediet maupun advance. Selain itu, dengan menjadi fasilitator, mereka juga dapat menularkan semangat positif kepada peserta IAK di batch kedua ini.

Sehingga, nantinya peserta diharapkan mampu berkarya dan bersama-sama meningkatkan kualitas pemrograman di Indonesia, khususnya mampu membuat aplikasi yang berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat.

Study group untuk kelas beginner dengan fasilitator perempuan, salah satunya berada di kota Jakarta.
Fasilitator bernama lengkap Brizky Ramadhani Ismanto, yang akrab dipanggil Brizky, seorang mahasiswa tingkat akhir Teknik Informatika di Universitas Gunadarma, mengadakan study group untuk timnya pada tanggal 19-20 November 2016.

Awalnya, offline course ini akan diadakan di IBC Gunadarma, Kampus D, Margonda. Namun, karena alasan tertentu, tempat pelatihannya kemudian dipindahkan ke gedung Kibar, yang beralamat di Jl. Prof. Moh. Yamin No. 1, RT 7/RW 5, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu, dihadiri oleh peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Diantara mereka ada mahasiswa yang baru menginjak semester 1, semester 3, semester 5, serta semester 7, yang mana berasal dari berbagai universitas yang berbeda serta jurusan yang beragam pula, yakni sistem informasi, teknik informatika, dan fisika. Bahkan ada juga yang sudah lulus dari bangku perkuliahan dan telah aktif bekerja.

Kendatipun demikian, pelatihan tetap berjalan dengan tidak ada kendala suatu apapun. Dimulai dari perkenalan masing-masing peserta hingga masuk ke inti, yakni dimulainya pembelajaran dengan membuat layout untuk pertama kalinya.
Sebelum dimulai pelatihan, peserta sudah harus menginstal aplikasi android studio dan JDK sebagai penunjang belajarnya. Pada hari terakhir pelatihan, peserta diarahkan untuk membuat project akhir berupa aplikasi android sederhana, yang mana di dalamnya menampilkan layout berupa TextView, ImageView, dan Button, serta informasi yang ingin ditampilkan dari aplikasi tersebut.

Di akhir pertemuan, Brizky selaku fasilitator, memberikan wejangan yang secara mental mampu menginspirasi peserta dan menumbuhkan semangat mereka untuk terus berkarya.
Bukan hanya itu, dengan diadakannya IAK batch 2, khususnya bagi women study group, telah memberi kesempatan bagi kaum hawa untuk dapat belajar mengenai pemrograman android mobile, dan mengekspresikan dirinya untuk dapat bersaing dengan dunia luar dalam bidang teknologi.
Dengan demikian, tidak diragukan lagi manfaat dari program yang diadakan oleh Google ini bagi banyak pihak.


Sumber : http://nurulfikri.ac.id/index.php/artikel/item/1322-indonesia-android-kejar-batch-2-women-study-group